Sunday, June 1, 2014

Al Quran _diambil dari buku Quraish Shihab

Al Quran yang secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat. Karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca lima rabu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al Quran Al Karim, bacaan sempurna lagi mulia ini.
Tiada bacaan semacam Al Quran yang dibaca oleh ratusanjuta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak ¬– anak.
Tiada bacaan melebihi Al Quran dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum, tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim, dan saat turunnya, sampai kepada sebab – sebab serta waktu – waktu turunnya.
Tiada bacaan seperti Al Quran yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semua dituankan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi. Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering itu, berbeda – beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semua mengandung kebenaran. Al Quran layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda – beda sesuai dengan sudut pandang masing – masing.
Tiada bacaan seperti Al Quran yang diatur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal, atau diperhalus ucapannya, dimana tempat yang terlarang atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai kepada etika membacanya.
Tiada bacaan sebanyak kosakata Al Quran yang berjumlah 77.439 kata dengan jumlah huruf 323.015 huruf yang seimbang jumlah kata – katanya, baik antara kata dan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya.
Sebagai contoh, kata hayat terulang sebanyak antonimnya maut, masing – masing 145 kali. Akhirat terulang 115 kali sebanyak kata dunia, malaikat terulang 88 kali sebnyak kata setan, thuma’ninah (ketenangan) terulang 13 kali sebanyak kata dhiyq (kecemasan); panas terulang 4 kali sebanyak kata dingin.
Kata infaq terulang sebanyak kata yang menunjuk dampaknya yaitu ridha (kepuasan) masing – masing 73 kali, kikir sama dengan akibatnya yaitu penyesalan masing – masing 12 kali; zakat sama dengan berkat yakni kebajikan yang melimpah sebanyak 32 kali. Masih amat banyak keseimbangn lain nya seperti kata yaum (hari) terulang sebanyak 365, sejumlah hari – hari dalam setahun, kata syahr (bulan) terulang 12 kali juga sejumlah bulan dalam setahun.
Orientalis H.A.R Gibb pernah menulis bahwa : tidak ada seorang pun dalam seribu lima ratus tahun ini yang telah memainkan “alat” bernada nyaring yang demikian mampu dan berani, dan demikian luas getaran jiwa yang diakibatkannya, seperti yang dibaca Muhammad (Al Quran).”


so? masih malas baca Al Quran?

No comments:

Post a Comment