Dan pada sebagian malamhari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah : "Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Dan katakanlah : "Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q.S Al Isra : 79-81). Malam berbeda dengan siang. Malam itu gelap dan siang itu terang, karena itu waktu malam lebih cocok untuk tidur, bersenang-senang degnan keluarga dan istirahat. Siang itu sebenarnya adalah waktu bangun dan bekerja dalam mencari karunia Allah.
Karena itu, di mana-mana di seluruh dunia, waktu kerja resmi selalu di siang hari. waktu kerja malam sebenarnya bersifat emergency untuk mengurus kepentingan umum seperti kesehatan, keamanan, dan lain-lain. kegiatan umat manusia pada umumnya di siang hari, maka suasana malam lebih hening dan tenang. Suasana seperti ini lebih cocok untuk beribadah dan membuka kontak batin dengan Allah Tuhan Pencipta. Batin manusia adalah suatu yang bersifat spiritual yang tidak bisa diindera oleh manusia dan Allah Maha Tinggi juga adalah sesuatu yang bersifat spiritual yang tidak bisa diindera oleh manusia. Pada waktu itulah spirit bertemu dengan spirit sehingga terjadi komunikasi yang menyambung. di siang hari, manusia sibuk dengan urusan keluarga, ekonomi, kegiatan masyarakat dan negara. Boleh jadi di siang hari orang tidak fokus dalam mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya. Lagi pula kekurangan istirahat di malam hari bisa diganti di siang hari di saat waktu istirahat biasa.
"Sesungguhnya kamu mempunyai kesibukan yang panjang di siang hari". (Q.S Al Muzammil : 7)
Urusan dunia telah menguras tenaga dan pikirannya di sepanjang hari. Banyak prestasi yang telah ia raih, tetapi juga banyak cita-cita yang belum tercapai dan masalah yang susah untuk dipecahkan. Allah Yang Maha Tahu menyediakan waktu baginya di malam hari untuk memenangkan hati dan pikiran sambil memberikan kesempatan kepadanya di waktu - waktu tertentu di bagian malam untuk munajat kepada Allah, mengadukan nasibnya dan memohon jalan keluar untuk masalah yang sedang ia hadapi. Ini adalah bagian dari sifat Rahman dan Rakhim Allah S.W.T. Quran mengatakan bahwa bangun di waktu malam sangat kondusif untuk berhubungan dnegan Allah melalui berbagai upaya seperti shalat, zikir, doa, membaca Al Quran, istighfar, taubat, tafakkur, minta pendapat (istikharah) dan lain-lain.
Shalat malam ada yang bersifat wajib ada yang bersifat sunnat. Shalat wajib adalah shalat maghrib di awal malam, shalat Isya di awal/pertengahan malam dan shalat Subuh di akhir malam. Shalat sunnat ada yang dilakukan sebelum shalat wajib atau setelahnya, dan juga shalat sunnat malam yang disebut
qiyamul-lail seperti shalat tahajjud dan shalat tarawih di malam ramadhan serta shalat witir, yang waktunya mulai shalat Maghrib dan Isya sampai menjelang subuh. Shalat malam yang utama adalah yang dilakukan setelah bangun dari tidur di malam hari, di saat orang lain sedang tidur nyenyak. Inilah yang disebut shalat tahajjud. Di saat itu, insan mu'min bangun dari tidurnya yang nyenak. Ia kalahkan perasaan kantuk yang berat, lalu berwudhu dan melakukan shalat mlam dengan khusyuk menghadap Allah S.W.T.
Lakukanlah shalat sunnat tahajjud di sebagian malam; mudah-mudahan Tuhanmu akan membangkitkanmu pada tempat yang terpuji. (Q.S. Al Isra 79). Quran mengatakan bahwa shlata malam asyaddu watha'an wa aqwamu qila (sangat menyambung degnan Allah dan ucapannya sangat mantap). Shalat malam menjadi menyambung dan mantap karena dilakukan dengan tekad mengalahkan kantuk, membasahi anggota tubuh dengan air wudhu, suasana yang hening di mana yang terdengar hanya bisikan dan desir nafas hamba yang sedang membaca bacaan shalat, zikir, dan doa dengan penuh tekun, kata demi kata diikuti dengan persaan harap-harap cemas apakah akan memperoleh kasih sayang-Nya atu tetap dalam kesulitan.
Bacaan shalat yang membimbing orang beriman kepada kehidupan yang dirihdai Allah. Bacaan shalat mulai takbiratul ikhram, doa iftitah, Al Fatihah, bacaan ayat-ayat Quran, doa dan zikir ruku', sujud, dan duduk di antara dua sujud, sampai kepada salam, semuanya adalah bacaan yang mengingatkan orang beriman akan kebesaran Allah dan kebutuhan manusia kepada Nya. Tidak ada tempat berlindung yang lebih aman kecuali kepada Allah. Bacaan tersebut akan lebih menyambung dan mantap bila dilakukan dengan pengertian. Memahami bacaan adalah sebagian dari praktek shalat yang khusyuk di mana antara amalan mulut, hati, dan badan tidak terpisah. Karena itu, ada kewajiban setiap orang beriman untuk belajar bahasa Arab, paling tidak bahasa Arab menyangkut bacaan-bacaan yang ada dalam ibadah shalat, doa dan zikir.
Dulu untuk belajar bahasa Arab orang harus masuk pesantren atau jadi santri di madrasah, tetapi sekarang banyak cara yang bisa dilakukan. Pepatah lama mengatakan bahwa tidak satu jalan ke roma. Pada waktu ini banyak metode yang ditemukan oleh para ahli untuk menguasai bahasa Arab praktis. Bagi yang mempunyai peluang, banyak lembaga yang menyelenggarakan kursus-kursus dan buku-buku praktis yang bisa digunakan untuk belajar. Bila ada kemauan pasti ada jalan.
Di samping bacaan shalat, ada zikir dan do'a yang bisa dipanjatkan oleh Allah. Allah dan Rasul telah mengajarkan zikir untuk berbagai keperluan dankesempatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhannya, termasuk zikir di shalat malam. Mengenai doa ada dua jenis. Pertama adalah doa-doa dengan formula-formula baku dari Qur'an dan Sunnah. Formula-formula tersebut adalah untuk dijadikan contoh bagi orang beriman. Kedua adalah doa yang baik sesuai kebutuhan orang yang berdoa dengan bahasa dan susunan kata yang ia pilih sendiri. Doa yang maqbul bersyarat dengan ketulusan hati, keimanan yang kuat dan harapan yang besar akan mustajab dari Allah S.W.T.
Di antara doa shalat malam :
Tuhanku! Masukkanlah aku ke tempat masuk orang yang benar! Keluarkanlah aku dari tempat keluar orang yang benar dan jadikan untukku dari sisi Engkau tempat yang terpuji!(Q.S. Al Isra : 75)
Telah datang kebenaran dan telah hancur kebatilan dan kebatilan itu sudah semestinya hancur! (Q.S Al Isra : 76)
Bacaan ini mengisyaratkan bahwa Allah akan selalu memenangkan kebenaran dan membatalkan kebatilan. Bila hamba berjalan di jalan yang benar dan ia konsisten untuk itu, maka Allah pasti akan membantunya. Dosa-dosanya akan diampuni. Kesalahan-kesalahannya akan diperbaiki. Cita-citanya akan tercapai. Kasih sayang Allah akan selalu menyertainya.
Allah Maha Rahman memberikan sebuah media kepada hambaNya yang beriman untuk keluar dari keragu-raguan yang dihadapinya dalam hidup. Media itu adalah shalat istikharah (mohon pertimbangan Allah untuk memantapkan hati terhadap sebuah pilihan yang lebih baik), lebih afdal dilakukan di malam hari. Boleh jadi seorang insan dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Misalnya dalam memilih teman hidup (seorang calon istri atau calon suami), tempat bekerja yang cocok, pegawai dan teman sekerja, atau proyek tertentu yang menyangkut kepentingan orang banyak. di saat pertimbangan orang terdekat tidak dapat meyakinkan hati, maka pada waktu ia munajat kepada Allah melalui shalat istikharah, mohon supaya diberikan jalan yang benar. Shalat istikharah dapat dilakukan berkali-kali sampai hatinya mantap untuk membuat sebuah keputusan yang tepat.
Orang yang bangun di tengah malam dalam rangka beribadah kepada Allah dan mendekatkan diri kepadaNya mempunyai kedudukan tersendiri di sisi Allah.